SELAMAT DATANG

Membaca Adalah Jendela Dunia

Rabu, 07 Maret 2012

Membaca Merupakan Konsep Hidup Bukan Sekedar Hobi




            Kalau berbicara hobi pasti akan dijumpai banyak perbedaan diantara manusia, mayoritas manusia dari mereka sering salah paham mengartikan hobi itu sendiri apa,. Mungkin ada seseorang yang bertanya kepada kita hobi anda apa??? Lantas kita menjawab hobi saya bermain sepak bola seorang yang lain menjawab kalau saya berenang. Namun yang mengherankan dan mengagumkan ketika seseorang berkata hobi saya membaca. Ini merupakan hal yang harus dpikirkan ulang apakah benar membaca merupakan hobi?? Apakah bisa dibenarkan ketika seseorang berkata hobi saya makan nasi ataupun minum air, padahal kalau kita kaji ulang setiap orang akan makan nasi dan minum air. Mayoritas manusia pasti sudah tahu bahwa ini bukanlah sekedar hobi tapi ini merupakan kebutuhan primer individu begitu juga dengan membaca. Maka sangat jelaslah bahwa membaca merupakan sarana atau metode yang urgen untuk memperluas khazanah keilmuan agar terbangun sebuah pemikiran yang baik. catatan sejarahpun telah memberikan gambaran kepada kita betapa pentingnya membaca. kita ketahui sejarah awal pertama kali Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang merupakan anjuran untuk membaca yaitu QS.Al-alaq ayat 1-5.

1.      Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
2.      Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.      Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4.      Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1]
5.      Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat diatas memotivasi kita agar senantisa membaca baik yang dhahir maupun batin,
Sehingga khazanah keilmuan kita semakin bertambah, maka tahu merupakan tujuan dari membaca. Allah SWT tidak memulai alquran dengan kata-kata belajarlah, namun Dia menyebutkan dengan tegas”bacalah”. Hal ini juga yang dialami oleh nabi kita Muhammad SAW. ketika itu malaikat ruhul qudus (jibril) menghampiri beliau dan memerintahkan dengan kalimat “Iqro’ ya Muhammad” inilah kalimat yang diulang-ulang malaikat jibri hingga terulang sampai tiga kali. Ini merupakan urgensi dari membaca yang secara otomatis setelah kita membaca beberapa ilmu pengetahuan akan bertambah sesuai kerja keras kita besungguh-sungguh dalam membaca, maka kewajiban atau beban bagi kita selanjutnya untuk diamalkan serta mentransfer ilmu yang telah di dapat dari membaca kepada orang lain, sebagai mana al-quran memerintahkan kepada kita “ballighu anni walau ayat” sampaikanlah kepadaku walau satu ayat. Ini merupakan perintah yang tegas agar senantiasa berbagi dalam hal keilmuan kepada orang dan dilarang keras untuk menyembunyikan ilmu yang telah kita miliki walaupun ilmu itu sedikit. Dalam ego kita terkadang terfikir hal yang sedikit sering kali diremehkan  padahal kalau kita melihat realitas suatu benda, benda sekecil jarumpun dapat menumpahkan darah inilah yang harus menjadi pusat perhatian, sedikit maupun banyak tidak perlu dipermaslahkan tetepi bagaimana mengolah yang sedikit menjadi banyak dan bermanfaat bagi orang banyak. Maka mulailah dengan sedikit tetapi istiqomah untuk membaca maka hasilnya akan maksimal dan terus bersabarlah untuk membangun sebuah pemikiran dalam menghadapi problematika hidup ini dengan membaca. Maka disinilah letak dari pentingnya membaca, yang bukan hanya sekedar hobi namun lebih pada kebutuhan primer bagi siapa saja yang ingin maju, bangkit dan meningkat. ingatlah tokoh yahudi yang dengan tegasnya pernah berkata “ kami tidak akan pernah takut kepada ummat islam karena mereka bukan ummat yang membaca”.
                                                By : EL_Faqir Muhammad Hendri



[1]  Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar