Sautu ketika ada seorang anak
mengembala kambing, dia sangat rajin setiap hari selalu membawa kambingnya ke
tempat pengembalaan yang tidak jauh dari desanya.
Tidak seperti biasanya Suatu
hari dia ingin sekali keluar untuk mengembala dan mengolok-ngolok ahlul quro (
penduduk desa ). Dengan seeokor kambingnya Lantas dia bertiak dengan sangat
keras “addi’bu- addi’bu-“ ( srigala-srigala). Mendengar teriakan, dengan tergesa-gesa penduduk desa keluar untuk
menolong anak tersebut. Akan tetapi mereka tidak menemukan satu srigalapun
disana kemudian merekapun kembali. Pada keesokan harinya dengan asyik anak
tersebut mengembala kambingnya datanglah srigala yang sesunggnya. Dia takut dan
berteriak yang kedua kalinya “dengan nada yang sangat keras “addi’bu- addi’bu-“
( srigala-srigala). Terdengar oleh penduduk namun, mereka menyangka bahwa anak
tersebut mengolok-ngolok sebagaimana yang dilakukan pertama kali, penduduk
tersebut tidak menghiraukan lagi akan teriakannya.
Tidak butuh lama kemudian
srigala itu menyerang kambing – kambingnya, karena kebohongannya yang pertama
penduduk desa tidak lantas segera datang untuk menolongnya mereka sudah tidak
percaya kepada teriakan yang kedua, namun merekapun datang untuk menolongnya
tapi sudah terlambat.
Terkadang berkata itu memang mudah tapi yang benar itu
yang susah, lidah memang tidak bertulang tapi ia tajam ibarat pisau yang
mematikan. Maka gunakanlah lidahmu dengan baik dan benar, sebagaimana dalam
nuzuz dikatatan “salamatul insan fi hifdil lisan” ( keselamatan manusia
terletak didalam menjaga lisannya/lidahnya) dikatakan juga “ man hafara
hufratan waqo’a fiiha” ( barang siapa menggali lubang, ia sendiri terpelosok ke
dalamnya. berhati-hatilah shabat....!!!
El-faqir
moh hendri
01-12-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar