Presiden
pertama Indonesia, Ir.
Soekarno, pernah berkata “Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuubah dunia !”. Sang visioner ini rupanya paham
betul akan kekuatan yang mendarah daging dalam diri para pemuda. Pemuda
merupakan penentu masa depan sebuah bangsa. Mereka telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari setiap perubahan yang ada di negeri ini. Kita tentu masih
ingat saat dimana Sukarni CS membawa paksa Ir. Soekarno dan Drs. M. Hatta
ke Rengasdengklok untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan. Atau ketika empat
mahasiswa universitas trisakti ,Elang
mulia lesmana, Heri hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie, harus meregang nyawanya pada
tragedi 12 mei 1998. Semua peristiwa penting dalam sejarah terbentuknya
Indonesia, termasuk proses kemerdekaan dan pergantian orde kepemimpinan, tidak
lepas dari peranan pemuda dan mahasiswa sebagai agent of change, control
social, dan iron stock.Di
akui ataupun tidak mahasiswa juga sebagai agent of social change yang telah banyak
memberikan konstribusi bagi nusa dan bangsa. Tak dapat dibantah lagi bahwa
mahasiswa senantiasa melakukan perlawanan terhadap penguasa yang otoriter dan
represif yang
hanya mementingkan eksistesi pribadinya. gerakan – gerakan mahasiswa
mampu monorehkan sejarah baik bagi kehidupan bangsa ini, mahasiswa sebagai
menyambung lidah aspirasi rakyat harus mampu memberikan kontribusi sehinggga
sebagai mahasiswa tidak hanya kuliah, lebih dari itu semua mampu berfikir untuk
bangsa, maka analisis dan kepekaan terhadap realitas sosial sangat diperlukan
guna untuk menanggapi setiap upaya depolitisasi yang dilakukan penguasa yang
otoriter. Terlebih lagi, ketika maraknya praktek-praktek ketidakadilan,
ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap rakyat atas hak-hak yang
dimiliki tengah terancam. Maka sangat jelaslah Kehadiran gerakan mahasiswa
bukan hanya bersifat statis ataupun sebagai acara serimonial namun lebih kepada
tanggung jawab sebagai wakil tuhan sekaligus sebagai perpanjangan aspirasi
rakyat--dalam situasi yang demikian itu memang amat dibutuhkan sebagai upaya
pemberdayaan kesadaran politik rakyat dan advokasi atas konflik-konflik yang
terjadi vis a vis penguasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar