SELAMAT DATANG

Membaca Adalah Jendela Dunia

Sabtu, 16 Februari 2013

Peran Mahasiswa



Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, pernah berkata “Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuubah dunia !”. Sang visioner ini rupanya paham betul akan kekuatan yang mendarah daging dalam diri para pemuda. Pemuda merupakan penentu masa depan sebuah bangsa. Mereka telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap perubahan yang ada di negeri ini. Kita tentu masih ingat saat dimana Sukarni CS membawa paksa  Ir. Soekarno dan Drs. M. Hatta ke Rengasdengklok untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan. Atau ketika empat mahasiswa universitas trisakti ,Elang mulia lesmana, Heri hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie, harus meregang nyawanya pada tragedi  12 mei 1998. Semua peristiwa penting dalam sejarah terbentuknya Indonesia, termasuk proses kemerdekaan dan pergantian orde kepemimpinan, tidak lepas dari peranan pemuda dan mahasiswa sebagai agent of change, control social, dan iron stock.Di akui ataupun tidak mahasiswa juga sebagai agent of social change yang telah banyak memberikan konstribusi bagi nusa dan bangsa. Tak dapat dibantah lagi bahwa mahasiswa senantiasa melakukan perlawanan terhadap penguasa yang otoriter dan represif yang hanya mementingkan eksistesi pribadinya.  gerakan – gerakan mahasiswa mampu monorehkan sejarah baik bagi kehidupan bangsa ini, mahasiswa sebagai menyambung lidah aspirasi rakyat harus mampu memberikan kontribusi sehinggga sebagai mahasiswa tidak hanya kuliah, lebih dari itu semua mampu berfikir untuk bangsa, maka analisis dan kepekaan terhadap realitas sosial sangat diperlukan guna untuk menanggapi setiap upaya depolitisasi yang dilakukan penguasa yang otoriter. Terlebih lagi, ketika maraknya praktek-praktek ketidakadilan, ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap rakyat atas hak-hak yang dimiliki tengah terancam. Maka sangat jelaslah Kehadiran gerakan mahasiswa bukan hanya bersifat statis ataupun sebagai acara serimonial namun lebih kepada tanggung jawab sebagai wakil tuhan sekaligus sebagai perpanjangan aspirasi rakyat--dalam situasi yang demikian itu memang amat dibutuhkan sebagai upaya pemberdayaan kesadaran politik rakyat dan advokasi atas konflik-konflik yang terjadi vis a vis penguasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar