SELAMAT DATANG

Membaca Adalah Jendela Dunia

Selasa, 27 Agustus 2013

Idul Fitri Sebagai Metamorfosisi

Tamu agung nan penuh berkah akan meninggalkan kita. Tidak terasa jutaan umat islam menanti kehadiran ramadhan yang terhitung jarang, hanya sekali dalam setahun pasti akan mengalami kerinduan mendalam di hati kaum muslimin.. Kini kita telah tiba di penghujung akhir bulan ramadhan, menuju kepada ujung kemenangan. Terasa sudah selama satu bulan penuh kita mengalami proses latihan untuk mencapai esensi puasa dengan tujuan yakni agar menjadi orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada sang pencipta.Momentum Raya Idul fitri bukan hanya sekedar ritaul keagamaan, tetapi lebih dari itu ada makna yang terkandung dan isinya sangat mendalam dalam kehidupan kita. sungguh menjadi kebahagian tersendiri bagi setiap kaum muslimin. Satu hari yang penuh banyak makna, Makna dalam banyak hal: religiositas, ritual, sosial, kultural, dan bahkan ekonomi. 
Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas Muslim Idul fitri menjadi sangat berharga bagi kaum muslimin sebagai hari penuh makna, sebagai hari pembebasan, hari dimana kita disucikan kembali dari lautan noda dan dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Berakhirnya Bulan Ramadhan kali ini ibaratnya kita telah selesai proses latihan selama satu bulan penuh. Persis sseperti seekor ulat yang bertapa dalam sebuah kepompongnya. Berakhirnya Ramadhan ibarat selesai bertapa kita telah selesai prosesi latihan serta akan siap menghadpi tes. Tentu sudah banyak pengalaman serta bekal yang kita alami. 
Ibarat seekor ulat yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu, begitu juga orang yang telah selesai melaksanakan puasa akan mengalami perubahan baik fisik maupun mental. Seekor ulat sebelum menjadi kupu-kupu nampak menakutkan dan menjijikkan. Jalannya pelan, bentuknya mengerikan, makanannya dedaunan. Ulat yang menjijikan itu jika dipegang dapat menimbulkan iritasi atau gatal-gatal. Namun demikian, setelah selesai bertapa dalam kepompong, ia akan berubah menjadi kupu-kupu. Ia berubah menjadi seekor binatang yang indah dipandang, jalannya lebih ringan karena bisa terbang, makannya pun sari madu yang sangat nikmat dan menyehatkan. Begitulah ibaratnya, orang-orang yang ikhlas berpuasa karena-Nya. Puasa tersebut akan menjadi ajang perubahan menjadi manusia yang lebih menarik. Akhlaknya menjadi baik, tutur kata, dan perbuatannya menjadi indah. Pola makan dan gaya hidupnya berubah, terkontrol dan teratur. Sehingga kita semua akan menjadi manusia yang diharapkan oleh Allah, yaitu bertakwa. Orang yang bertakwa adalah orang yang menarik dalam segala hal. Segala kata dan perbuatan jauh dari sifat permusuhan, tetapi mendatangkan kesejukan, manfaat bagi kehidupan dan kedamaian bagi semua umat manusia bukan menjadi benalu yang merusak kehidupan. Jika lebaran kali ini kita masih menjalankan rutinitas yang tidak bermanfaat tentu kita belum bisa seperti kupu-kupu. Penggemblengan kita gagal karena tidak mencapai apa yang sesungguhnya diharapkkan. Puasa yang kita lakukan telah sia-sia karena tidak berpengaruh pada pola pikir dan tingkah laku kita
.Selamat Iedul Fitri 1434 H Taqobalallahu minna wa minkum Mohon Maaf Lahir Dan Bathin”By ; elfaqir moh.hendriRabu ( 07-08-13 ; 14:20 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar